Kisah Nyata Mengharukan! Pelukan Pertama dan Terakhir Seorang Ibu pada Bayi yang Selalu Dinantikannya!


Liputanviva - Setiap wanita mempunyai keinginan untuk menjadi ibu yang baik dan bisa melahirkan buah hatinya dengan lancar.

Melahirkan darah daging sendiri adalah keajaiban yang tidak pernah bisa disamakan dengan hal lain.

Hal ini pula yang dirasakan oleh Leizel Anne DeGuzman Ilacad. Calon ibu muda berkewarganegaraan Filipina. Dengan suaminya, ia sangat menantikan anak pertamanya.

Bahkan, saat mengetahui dirinya tengah hamil, wanita ini berencana untuk mendokumentasikan seluruh kehamilannya dari hari pertama sampai kelahiran anaknya.

Wanita ini sangat ingin sang anak kelak bisa melihat proses kedatangannya ke dunia. Sayangnya, ini tidak berjalan dengan baik seperti yang diharapkan.

Bahkan Leizel mengakhiri dokumenternya dengan sebuah insiden yang menghancurkan hati.

Leizel dan suaminya, Arcel, sangat senang saat mengetahui bahwa Leizel sedang berbadan dua dan mengandung anak yang dinantikannya. Ini adalah kehamilan anak pertama bagi mereka.

Dilansir dari Viral 4 Real, pasangan berbagahia ini tidak ingin membuang kesempatan untuk menyimpan kenangan fisik dari momen bersejarah ini.

Inilah yang mendorong Leizel untuk membuat sebuah film dokumenter tentang kelahiran anak pertamanya.

Keadaan semula berjalan lancar, dan mereka bahkan sudah menyiapkan nama yang indah untuk calon putra mereka: Luis.

Proses melahirkan sang anak diprediksi akan berlangsung pada tanggal 26 hingga 30 April tahun lalu. Tapi pada tanggal 1 April 2016, sebuah tragedi melanda.

Mereka pergi ke OB Gyne untuk pemeriksaan rutin mereka. Saat itulah Leizel melihat anak yang dikandungnya tidak bergerak.

Leizel bertanya kepada dokternya: "Bakit po hindi malikot ngayon si baby?" (Mengapa bayi saya tidak bergerak?)

Saat itu, di ruang bersalin ada Dokter dan 4 bidan yang hadir dan membantu proses pemeriksaan kandungan Leizel.

Mendengan pertanyaan si calon ibu, semua orang yang berada di ruangan tersebut tampak gelisah. Dokter langsung mendekati sang ibu, memegang perut besar Leizel untuk mencari detak jantung anak tersebut.

Mereka melakukan beberapa tes, tapi mereka semua tidak mendengar apa-apa. Selang beberapa saat, dokter mengeluarkan kata-kata yang lebih mirip petir di siang bolong bagi Leizel.

Dokter mengatakan telah terjadi insiden tali pusar di dalam perut sang ibu. Luiz, nama calon anak kedua pasangan ini telah meninggal di dalam Rahim karena mengalami asfiksia janin.

Asfiksia adalah kegagalan bayi baru lahir untuk bernapas secara spontan dan teratur sehingga menimbulkan gangguan metabolisme tubuhnya dan dapat mengakibatkan kematian.

Suasana ruangan OB Gyne saat itu berubah drastis, jerit dan tangis Leizel meledak seketika. Sang Ibu harus merelakan kepergian anak yang dinantinya.

Leizel pun harus memeluk Luis untuk yang pertama dan terakhir.

Sumber: TribunStyle.com

Subscribe to receive free email updates: