Viral! Ibu Ini Keluarkan Ingus Balita dengan Cara Tak Lazim dan Cenderung Berbahaya, Dokter Ini Jelaskan Fakta Sebenarnya


LiputanViva - Pada 16 Mei lalu, akun Facebook berbahasa Thailand bernama Emilie membagikan video prosedur 'cuci hidung' yang dilakukan batita bernama Emilie, pastinya dengan bantuan sang kakak. Video ini pun jadi viral dan sudah dilihat lebih dari 16 juta kali.

Dalam video berdurasi 3 menit 31 detik itu, terlihat seorang wanita muda memasukkan cairan salah satu lubang hidung Emilie dengan alat suntik (tanpa jarum). Kemudian, cairan beserta ingus keluar dari lubang hidung Emilie yang lain.

"Membersihkan hidung Emilie sehingga dia bisa bernapas lebih lega," demikian keterangan pada video yang sudah dibagikan lebih dari 332 ribu kalo itu. Lantas, bagaimana tanggapan dokter soal prosedur yang diberikan pada si kecil Emilie ini?

"Kayaknya itu tindakan cuci hidung, nasal irrigation. Untuk dokter anak sih jarang melakukan, biasanya itu dilakukan dokter THT karena harus di bawah pengawasan tenaga yang profesional, terutama jika dilakukan pada anak-anak," kata dr Marlyn Cecilia Malonda SpA dari RS Mayapada Tangerang saat dihubungi detikHealth, Jumat (19/5/2017).

Nasal irrigation, kata dr Marlyn, biasanya dilakukan di usia 3 tahun atau lebih di mana anak sudah bisa mengikuti perintah. Pada anak di bawah usia 3 tahun, prosedur ini cukup berbahaya karena anak masih belum bisa mengikuti instruksi yang diberikan dan akibatnya, proses nassal irrigation terhambat.

dr Marlyn menegaskan, prosedur ini boleh dilakukan asal oleh tenaga profesional disertai alat-alat yang higienis, disertai cairan khusus untuk membersihkan hidung terutama cairan steril yang hampir sama dengan komposisi cairan tubuh yakni NaCl 0,9 persen. Jika anak berusia di atas 3 tahun, prosedur ini bisa saja dilakukan sendiri oleh orang tua.

"Tapi kalau ibunya sudah berpengalaman. Artinya mungkin dia sudah melihat dokter THT beberapa kali melakukan ini, kemudian sudah latihan dengan diawasi dokter THT-nya dan ibu dibolehkan melakukan ini sendiri di rumah," tambah dr Marlyn yang juga praktik di Omni Hospitals Alam Sutera ini.

Jika orang tua nekat melakukan prosedur ini pada batitanya di rumah, padahal belum berpengalaman, ada risiko tersedak karena cairan yang dimasukkan justru bisa singgah ke tenggorokan. Jika anak tersedak, dia bisa tidak bernapas dan berisiko mengalami henti napas bahkan bisa meninggal sewaktu-waktu. Terlebih lagi, pada anak di bawah usia 3 tahun refleks menelannya belum sempurna. Sehingga, menurut dr Marlyn akan lebih baik jika ada pengawasan dari tenaga profesional.

Ketika disuntikkan cairan ke salah satu hidung, cairan tersebut memang bisa keluar ke lubang hidung lainnya disertai ingus karena berdasarkan anatomi hidung, di belakang hidung ada saluran yang bisa tersambung ke hidung sebelah. Sehingga, saat cairan dimasukkan, cairan tersebut akan masuk ke belakang hidung dan keluar ke hidung sebelahnya.

"Prosedur ini dilakukan utamanya untuk membersihkan dan mengurangi keluhan hidung yang tersumbat. Tapi kalau untuk anak, sebaiknya harus ke dokter THT. Kalau ibu sudah terlatih, bisa dilakukan sendiri tapi kalau takut, lebih baik ke dokter," pungkas dr Marlyn.

Jadi, bagi ibu-ibu yang memiliki balita di rumah, jangan sekali-kali melakukan hal seperti di video berikut jika belum memiliki pengalaman ya, resikonya terlalu besar buat si kecil.

Sumber: health.detik.com

Subscribe to receive free email updates: