NIAT HATI INGIN MEMBANTU PENDERITA KANKER, NAMUN APA YANG DIALAMI BOCAH INI JUSTRU MENGEJUTKAN!



Nasib yang sama sekali tidak menggembirakan baru saja dialami seorang remaja asal Inggris yang tinggal di kota Cornwall. Dia ingin memberikan bantuan yang ditujukan pada penderita kanker. Namun hasil yang didapat justru mendapat hukuman dari sekolahnya.

Kisah menyedihkan ini bermula ketika remaja bernama Taylor Jones tersebut melibatkan diri dalam acara penggalangan dana guna membiayai pengobatan orang-orang tidak mampu yang sedang mengalami serangan kanker.

Dalam program yang diselenggarakan organisasi Cancer Research UK tersebut, Taylor harus memotong rambutnya sampai gundul. Sebelumnya, sejak beberapa bulan lalu pria berusia 15 tahun ini telah memanjangkan rambutnya agar bisa lebih lebat. Dalam kurun waktu tersebut, Taylor sudah mendapat peringatan dari sekolahnya karena model rambutnya dianggap tidak sesuai peraturan.

Selanjutnya ketika rambutnya sudah dipotong habis tanpa sisa, Taylor justru dilarang masuk kedalam kelas oleh wali kelasnya. Kali ini alasannya adalah, karena gaya rambut pemuda ini terlalu ekstrim dan tidak memenuhi syarat kesopanan.

Menghadapi kenyataan ini, ibunda Jones, Lesley Jones menyatakan penyesalannya. Menurut rilis dari bbc.co.uk, Lesley mengatakan tidak sepantasnya anaknya mendapatkan hukuman seperti itu. Sebab apa yang dilakukannya merupakan sebuah usaha untuk meringankan beban orang lain.

Lesley sangat menyadari bahwa setiap sekolah pasti memiliki beberapa aturan khusus. Tetapi untuk Jones yang secara nyata memiliki niat mulia, seharusnya dibuat pengecualian. Bahkan aksi yang dilakukan anaknya sangat pantas mendapat penghargaan, bukan malah dihukum.

Lesley juga bercerita, bahwa sebenarnya suaminya sudah menyuruh Jones untuk memotong rambutnya beberapa hari sebelum menghadapi liburan paskah. Tapi karena Jones tetap ingin bergabung dengan aksi solidaritas sosial bagi para penderita kanker, akhirnya rencana potong rambut tersebut diurungkan.

Sementara itu, Bryan Maywoon yang memegang jabatan sebagai kepala sekolah Launceston College tempat Jones menempuh pendidikannya memiliki versi cerita yang berbeda. Menurut keterangannya, pihaknya telah memberitahu kepada anak didiknya agar selalu menaati semua peraturan di sekolah.

Tetapi sepertinya Jones tidak bersedia mengindahkan peraturan maupun saran yang diberikan kepadanya. Oleh sebab itu tidak ada pilihan lain, remaja belia tersebut harus dihukum selama 4 hari dan hanya boleh belajar sendiri di ruang yang disediakan secara khusus untuknya. Jika rambut Jones sudah tumbuh, dia boleh masuk dalam kelas lagi seperti biasa.

Selama ini aksi potong rambut memang sering dijadikan simbol dukungan pada orang-orang yang terkena serangan kanker. Makin banyak dan panjang rambut yang terkumpul, biasanya dana yang didapatkan juga semakin besar. Selanjutnya dana ini dipakai untuk menutup biaya operasi dan pembelian obat.

Subscribe to receive free email updates: